-->
Seven

Betul,memang benar bahwa kita semua ini tak pernah dapat menduga apapun, jangankan apa yang akan terjadi di luar diri kita dan semesta alam ini. Bakan apa yang akan terjadi dengan rasa dan pikiran kita pun, tak pernah kita dapat menyangkanya. Sungguh kita ini memang benar-benar hamba yang al fakir(dalam hal ilmu, lakon, pitukon, apalagi keimanan dan ketaqwaan). Oleh karena itu pula sudah semestinya kita dengan sabar dan ihlas di sertai syukkur yang ilahi, pandai-pandai menempatkan diri sebagai murid (yakni orang yang senantiasa butuh bimbingan, dan pertolongan Nya), tentu melalui sang wakil Nya yang mengada di bumi.

Sungguh, aku pun tlah membuktikan betapa ringkih Nya hamba ini, ketika jiwa terluka. Seolah dunia ini sungguh tak berharga, seolah tak sejengkal ruangpun tuk kita berpaling, tuk sekedar lalaikan kepedihan. Namun yang membuat ku begitu malu, aku tak juga mampu tuk rebahkan lelah jiwaku ini di pangkuan Mu. Aku masih saja bergelayutan mencari pengharapan duninawi. Seolah hadir Mu tak cukup mengisi Nurani, Yach....betapa memang nista hamba ini. Ketika aku berenag dalam samudera penghidupan Nya. aku lalai, aku lupa, bahwa aku berada dalam samudera.

Tak Kusangka, bahwa hidup ini sperti sebuah drama, yang tersimpan dalam piringan optik disk taqdir yang kuasa. Tak sebutir debupun yang terbang diangkasa, tanpa kehendak dan izin Nya. Meski tak mudah akal ini tuk mengerti, ku yakin itu benar adanya, Bahwa Kun Fayakun Nya bukan lah sebuah retorika, tapi sungguh benar dan amat nyata. Dalam dimensi waktu yang tak berbatas, kita dapat merasakn Benar ADANYA.

(by: phytwo_7)
Read More..